Pages

Selasa, 24 Desember 2013

Coklat Cinta

cerpen ini ditulis bedasarkan pengalaman sang penulis yang di alami sendiri, cerpen ini bergenre hurom (humor romantis) dikemas dengan cerita yang agak nyeleneh dari kenyataan sebenarnya. Selamat membaca, semoga bagi pembaca mendapat inspirasi untuk menulis cerpen yang lebih hurom dari cerpen ini J

             Waktu itu kurang lebihnya sekitar satu tahun yang lalu Ines berkenalan dengan seorang pria tampan berhidung mancung sesuai dengan kriterianya,, menurut fengshui pria berhidung mancung dijelaskan bahwa dia memiliki sifat pekerja keras serta pandai dalam segala hal. Termasuk pandai mencuri hatinya. lanjut,,, dia berperawakan tinggi serta berkulit agak putih dan bertotol hitam ehhh emangnya macan tutul,, maksudnya dia pria yang ganteng..

            Dia tinggal dikota yang berbeda dengan Ines tepatnya di Surabaya karena dia harus menjalani pendidikan S-1-nya dikota tersebut. Awal perkenalan Ines dengan pria tersebut terjadi dengan tidak sengaja ketika itu Ines sedang duduk di pelataran masjid tiba-tiba secara tidak sengaja ada seorang laki-laki tampan menabraknya dari belakang “bruakkk jgerrr” ketika itu Ines terpental sejauh 20 kilo meter dari tempatnya semula, Laki-laki itu menabrak Ines dengan kekuatan penuh.

            Saat itu Ines beranjak dari tempat ia jatuh sambil berkata ‘ya allah apa itu jodohku yang selama ini kucari,  kemudian laki-laki itu menghampiri Ines dan meminta maaf kepadanya. ‘maafkan saya tadi saya menabrakmu secara tidak sengaja’, sambil curi-curi pandang dengan Ines kemudian Ines membalasnya dengan mencuri dompet laki-laki itu, ehh maksudnya,,, Ines membalas tatapan laki-laki itu dengan senyuman manis yang tampak diwajahnya.

            Pria tersebut menyodorkan anunya dan Ines pun menyambutnya dengan penuh sukacita. Singkat cerita pria tampan tersebut bernama Arief dia sebenarnya berdomisili di solo namun untuk melanjutkan studinya maka ia harus pindah dan menetap di Surabaya, bukan berarti dia laki-laki buaya.

            Setelah perkenal itu Ines hubungan Ines dengan pria tersebut semakin dekat dan setiap saat Ines selalu memikirkan Arief. Kemanapun dan dimanapun selalu ada Arief dibingkai hatinya. Ines sangat mencintai Arief mungkin jika Arief jadi mobil Ines siap jadi ban mobilnya, kalau Arief jadi kucing Ines siap jadi pupnya,, yah begitulah cinta merubah sesuatu yang imposibble menjadi mungkin.

            Suatu hari Ines dan Arief  kencan berdua di suatu tempat dengan suasana yang sangat mendukung. kala itu, mereka berdua duduk di bangku taman sambil menikmati sepotong combro dan ice creem sambil ditemani alunan merdu pengamen jalanan dengan mengalunkan lirik A thousand years, milik Christina perry.

            Tiba-tiba ditengah waktu kencan mereka hujan turun lalu, mereka berdua berlari sambil tarik-menarik, karena Arief lelah menggandeng Ines lalu Arief berinisiatif untuk menarik Ines dengan mobil Derek. Yah begitulah cinta sesuatu yang aneh bisa menjadi sebuah kenangan indah untuk diingat.

            Mereka berdua menemukan tempat untuk berteduh. Disela-sela waktu menunggu hujan reda Arief menjilat tangan Ines yang sedang menggenggam sepotoh es balok,, maksudnya es krim, lalu mereka saling berbalas jilat-menjilat es krim hingga es tersebut hanya menyisakan bungkus. Hujan pun reda dan mereka segera beranjak meninggalkan tempat tersebut lalu Arief mengantar ines pulang ke rumahnya.

            Sesampainya dirumah Arief bertemu dengan salah satu orang tua Ines tepatnya papanya Ines, dengan muka agak sedikit jengkel papa Ines mempersilahkan Arief masuk kedalam gorong-gorong, maksudnya kedalam rumah.Lalu Arief dipersilahkan minum oleh papanya Ines. Saking hausnya Arief menghabiskan dua gallon air putih dalam tiga kali tegukan. Haripun beranjang sore ketika senja menampakkan pesonanya.

            Arief meminta pamit pulang, sebelum beranjak meninggalkan rumah Ines, Arief memberikan coklat yang didalam bungkusnya tertulis puisi cinta nan melumerkan hati.
Begini puisi yang ia persembahkan untuk Ines;

Sayang,,,
Jika aku harus jujur
Aku sangat mencintaimu
Kasih sayangku takkan pernah sirna untuk dirimu

Walau seringkali kita berselisih paham
Tapi hati ini tidak bisa membohongi perasaan cintaku pada dirimu

Sayang mulut ini mungkin bisa berbohong
Namun hati ini tidak bisa berbohong
Hanya kamu wanita masa depanku
Kini nanti dan selamanya,,,

            Seketika itu Ines mengalami kontraksi hebat dikepalanya saking teramat bahagia membaca puisi dari Arief. Hingga saat ini Ines belum pernah membuang bungkus coklat itu dan menyimpannya di sebuah tempat yang ia rahasiakan. END J




END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar