(AHOK)
SANG KOBOI, PENGUBAH WAJAH JAKARTA
Profil
Nama : Basuki
Tjahaja Purnama
Lahir :
29 Juni 1966 (umur 48), Bendera Indonesia Manggar, Belitung Timur
Kebangsaan : Indonesia
istri :
Veronica Tan, S.T.
Anak :
Nicholas (1998)
Nathania (2001)
Daud
Albeenner (2006)
Almamater :
Universitas Trisakti
Agama : Kristen Protestan
Basuki tjahaja purnama (AHOK) salah
satu pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan khas ala koboi, sebelumnya Ahok
menjabat sebagai bupati Belitung Timur, pada pemilihan gubernur DKI Jakarta
ahok mencalonkan diri sebagai wakil gubernur bersama dengan Joko Widodo. Dengan
gaya khas yang
tegas, dan berani menjadi salah satu ciri khasnya.
Beberapa gebrakan yang dilakukan
Ahok terbukti mengubah wajah birokrasi Jakarta,
menjadi lebih baik,dengan pelayanan yang cepat dan transparan. Diantaranya Pemangkasan dan Transparansi Anggaran
Pemprov DKI Jakarta
Saat baru menjabat, Ahok dikejutkan dengan anggaran pembuatan pidato yang
sangat fantastis. Ahok langsung memerintahkan untuk mengurangi anggaran
tersebut. Hal ini membuat masyarakat terperangah sekaligus kagum. Terperangah
karena ternyata produk anggaran pemerintah daerah DKI Jakarta selama ini begitu
“wah”nya, sampai-sampai untuk pembuatan pidato saja membutuhkan biaya fantastis.
Padahal jelas yang membuat pidato adalah PNS pemda DKI juga atau bisa jadi
Gubernur atau Wakil Gubernur sendiri yang langsung membuatnya. Tidak masuk akal
rasanya bila untuk membuat naskah pidato harus melibatkan tenaga konsultan yang
dibayar sangat mahal.
Masyarakat juga
kagum dengan keterkejutan Ahok, hal ini menunjukkan Ahok bukan orang yang
terbiasa menghamburkan uang rakyat sehingga tidak sensitif dengan
ketidakberesan anggaran yang tidak masuk diakal.
Perbaikan
Pengelolaan Rusun Marunda Di era sebelumnya, kerap diberitakan pengelolaan
rusun di DKI Jakarta yang tidak beres seperti adanya permainan oleh
pengelolanya, orang-orang kaya dan bermobil yang menempati rusun yang
semestinya untuk masyarakat yang tidak mampu dan sebagainya. Namun hal ini
hanya dijawab secara normatif tanpa ada tindak lanjut berarti dengan langsung
mengecek akar permasalahannya. Ahok yang geram karena banyak mendapatkan
laporan dari masyarakat, langsung bertindak dengan mengecek langsung ke rusun
Marunda dan bertanya pada pengelolanya.
Ahok menanyakan mengapa rusun tidak
segera diperbaiki dan masih banyak yang belum ditempati. Pengelola rusun
menyatakan rusun tidak ada yang mau menempati, airnya tidak mengalir karena
akan dilas dan sebagainya. Mungkin bagi pejabat sebelumnya, jawaban-jawaban
tersebut sudah cukup masuk akal untuk memaklumi ketidakberesan yang terjadi,
namun tidak bagi Ahok yang sensitif dan bisa menganalisis jawaban dan informasi
yang didapatkannya. Bagaimana mungkin di Jakarta
yang sangat sulit mendapatkan tempat tinggal yang layak ada rusun kosong yang
tidak diminati masyarakat? Bagaimana mungkin pipa saluran air yang bukan
berbahan besi akan dilas?Ahok pun mengambil tindakan dengan mengganti pengelola
rusun Marunda. Dan kini rusun Marunda telah dapat dinikmati masyarakat tidak
mampu yang seharusnya, bahkan masyarakat diberikan kemudahan dan keringann
serta disediakan juga berbagai fasilitas untuk membuat penghuni rusun dapat
tinggal dengan nyaman dan tetap bisa beraktivitas mencari nafkah ditempat kerja
yang relatif jauh dari rusun Marunda.
Perbaikan
Pelayanan Birokrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pelaksanaan Lelang jabatan Camat
dan Lurah di DKI Jakarta adalah salah satu langkah untuk memperbaiki birokrasi
pemerintah DKI Jakarta yang merupakan salah satu tugas utama Ahok. Lurah dan
Camat yang tidak berkompeten, tidak memiliki visi dan misi untuk memajukan DKI
Jakarta dan memberikan pelayanan terbaik akan tergusur.
.Penggunaan
Teknologi Komunikasi dan Informasi Ahok adalah satu-satunya Wakil Kepala
Daerah yang mengunggah rekaman rapat yang dipimpinnya ke media sosial youtube.
Hal ini sangat positif untuk transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah
DKI Jakarta. Masyarakat dapat tahu apa saja yang hendak dilakukan oleh
pemerintah daerah sehingga bisa dipantau realisasi dan tindakan nyatanya. Para pejabat dan pegawai yang terlibat di rapat pun akan
menjadi sadar bahwa kinerjanya sedang dipantau oleh masyarakat. Selain itu Ahok
juga memanfaatkan website untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat,
informasi yang disebarkan pun tidak hanya seperti website pemda lainnya, namun
hingga informasi APBD dan Gaji bulanan Gubernur dan Wakil Gubernur pun
dipublikasikan.
Menertibkan
Pedagang Kaki Lima
di Pasar Tanah Abang Saat mendengar Pasar Tanah Abang, dipastikan langsung
terlintas kesemrawutan. Masuk ke Pasar Tanah Abang seperti masuk ke ruangan
yang sempit dan banyak ranjaunya. Rasanya sulit bernapas di Pasar Tanah Abang
karena ruwet, kacau, sumpek dan tidak tertib. Mobil dan motor parkir sembarangan,
pedagang kaki lima
memenuhi badan jalan, copet-copet bergentayangan, membuat tanah abang sangat
tidak nyaman. Hal ini terjadi bertahun-tahun bahkan puluhan tahun. Sepertinya
mustahil untuk menertibkan Pasar Tanah Abang. Namun ternyata hal ini bisa
terjadi. Rasanya tidak percaya saat menonton di televisi, pasar Tanah Abang
sudah tidak semrawut seperti dulu. Entah kenapa selama ini, di jaman Gubernur
dan Wakil Gubernur sebelum Jokowi-Ahok, kesemrawutan Pasar Tanah Abang seperti
“dicuekin”. Penertiban yang dilakukan sebelumnya sepertinya hanya main-main dan
basa-basi. Saat pagi ditertibkan sore sudah semrawut lagi. Kini saya bisa
membayangkan leganya para pengunjung dan pedagang yang berinteraksi di Pasar
Tanah Abang.
Penertiban Pasar Tanah Abang ini
sangat tidak mudah dilakukan. Berbagai pihak yang tidak ingin “kepentingannya”
terganggu berusaha menggagalkan penertiban Pasar Tanah Abang dengan berbagai
pembenaran seperti HAM, membela rakyat kecil, pedagang kaki lima dan
sebagainya, padahal jelas-jelas bertentangan dengan peraturan daerah dan
mengganggu ketertiban. Disinilah peran Ahok dengan ketegasan dan keberaniannya
sangat menonjol. Ahok berani beradu argumen dengan seorang anggota DPRD DKI
Jakarta yang dikenal sebagai Beking Tanah Abang. Bahkan sekelompok pendukung
anggota DPRD tersebut melakukan demo yang kasar dan mengintimidasi. Dari nama
kelompok yang diusung saja sudah sangat jelas bentuk intimidasinya,. Ahok
dengan gagah berani menemui para pendemo tersebut dan menunjukkan ketegasannya
dalam menegakkan peraturan pemerintah daerah demi ketertiban dan kenyamanan
masyarakat Jakarta
yang lebih banyak. Dukungan kepada Ahok pun mengalir deras dari berbagai
kalangan hingga akhirnya Pasar Tanah Abang bisa ditertibkan hingga sekarang ini
jauh lebih nyaman dibanding sebelumnya.
Promosi
Pulau-pulau di Wilayah Jakarta sebagai tempat
wisata Gebrakan Ahok yang terbaru adalah dengan mempromosikan pulau-pulau
yang ada di Jakarta
yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata dan pertemuan masyarakat seperti
mengadakan acara perkawinan. Ahok mempersilahkan pasangan artis melangsungkan
pesta pernikahan di Pulau Kelor di Kawasan Kepulauan Seribu yang hanya ditempuh
selama dua puluh menit dari Jakarta.
Pernikahan artis ini menjadi promosi gratis bagi potensi wisata DKI Jakarta di
Kepulauan Seribu karena diliput oleh berbagai media.
Pulau-pulau di kawasan Kepulauan
Seribu masih banyak yang tidak berpenghuni dan belum dimanfaatkan dengan baik
padahal mempunyai potensi wisata dengan nilai ekonomi yang tinggi. Bila
dikelola dengan baik, diberikan fasilitas yang lengkap dan memadai serta
promosi yang tepat, maka Pulau –pulau yang ada di sekitar wilayah Jakarta akan
menjadi objek wisata yang memberikan pendapatan bagi pemerintah DKI Jakarta,
membuka peluang usaha yang menyerap tenaga kerja cukup banyak. Hal yang sama
juga bisa dilakukan dengan pulau-pulau lainnya di kawasan Kepulauan Seribu. Hal
ini menunjukkan Ahok adalah pemimpin yang sadar akan potensi yang ada dan
berusaha memanfaatkannya untuk memajukan daerah yang dipimpinnya.
Ahok menunjukkan bahwa dirinya
adalah Birokrat yang berwawasan wirausaha, saat ini masih relatif langka
pemimpin-pemimpin di daerah yang demikian sehingga kesulitan mengembangkan
potensi yang ada di daerahnya .mungkin masih banyak gebrakan Ahok selaku Wakil
Gubernur DKI Jakarta meskipun baru saja dijalaninya. Jakarta
merupakan Ibu Kota Indonesia,
kota terbesar
yang memiliki berbagai persoalan dan permasalahan yang sangat kompleks. Relatif
sulit untuk membuat Jakarta
menjadi lebih baik karena banyaknya tantangan dan rintangan yang menghadang.
Namun demikian, dari usaha dan langkah nyata
dari Pemimpin Jakarta yang baru termasuk Ahok sebagai Wakil Gubernur dan akan
menjadi gubernur menggantikan Jokowi, yang mulai menunjukkan hasilnya dan dapat
dinikmati langsung oleh masyarakat Jakarta, yang pada era sebelumnya hal-hal
tersebut tampak tidak diperhatikan dan terkesan terbengkalai, masyarakat
Jakarta sepertinya wajar jika memiliki harapan bahwa Jakarta benar-benar dapat
dibenahi sebagaimana yang dijanjikan Jokowi-Ahok dalam kampanyenya yaitu menjadikan
Jakarta sebagai kota yang modern, tertata rapi dan manusiawi. mari kita
nantikan gebrakan-gebrakan Ahok selanjutnya dalam menjalankan tugasnya sebagai calon
Gubernur pengganti Dki Jakarta mendatang.